Total Tayangan Halaman

Total Tayangan Halaman

Minggu, 22 Februari 2015

Tajam Impian



Angin Laut berbisik lirih
Hasutan sepoi diujung panas nan mendalam
Dalam kaitan satu benik kain tak terangkai
Menggilas diam tuk menopang keragu-raguan
Tak tahu Nusantara Bahari tak lagi tersimpankan
Apa dayanya tak lagi diperhitungkan
Di antara tangan-tangan panjang menerobos aturan
Dan diantara tangan-tangan kotor bersarung kesucian
Terbelalak kegaduhan nan tak kunjung hilang
Tetua  nan tak lagi diharapkan
Terlantung-lantung  apa namanya harapan
Besarnya gedung tak lagi dapat menpang
Besarnya Seorang hanyalah sama seonggok daging
Besarnya mulut dan lisan nan megahnya
Hanya tuk satu tujuan yaitu kehancuran
Kelompok Gajah tertawa
diantara mafia semut  tersebar dimanapun berada
Apa daya seekor semut panas
diantara sedunia semut dingin
kadang ingin berhenti diantara dinginnya suasana
apakah hanya merangkai harapan
nan tak berujung dalam sebuah impian belaka
menengadah diantara kudapan kotoran
tuk hati nan tak letih bertahan
diam, untuk sebuah sabetan pedang super tajam
dalama waktu nan telah menjadi pedang
bersiaplah menuju keharusan untuk menang

Selasa, 16 September 2014

Bintang kejora

Aku berjalan pelan
Diendapan jenuh kumpulan bintang
Dan dalam desisan angin aku merentangkan tangan
Kudapan sejuk menyentuh raga
Dekap hangat dari butiran partikel menerpa
Sayup kerih merepih diantara telingaku
Bagai surga mini mampir kedalam otakku bernaung
Hmm.. tanpa kata aku tak berkilah
Tanpa rasa aku tak berdosa
 Sayup mataku menerawang jingga
Dalam heningnya jangkrik tak mengerik
Dalam sunyinya malam tanpa anjing menggonggong
Seolah lelap semua binatang tidur dalam pulasnya
Polosnya hati menjadi kecil nan tak bertuan
Terbang pikiran kemana dia menyapu angkasa
Ding-ding jam 10 berbunyi
Hiraukan lamun kagetkan sukma
Tak terlukis hilang dalam secarik kertas
Hanya sebuah kisah untuk mengukir hari
Tatkala kosong kulihat
Hanya terbuai impian tak berhasrat
Tak diam aku mulai menulis kisahku
Dan sesungguhnya hatiku kan kuungkapkan disitu
Untuk masa kecilku dan masa depanku
Bintang kejora utara
Semoga aku bisa menjamahmu

Jawaban

Galau kala merantau telanjang
Tujuan adil apa nan tak beralas
Langit birupun hanya memandang  sayu
Diantara teriakan sunyi  hanya terlirik sedih
Diantara teriakan ombak nan tiada habisnya
Dalam sebuah sekoci 4 tapak kaki adanya
Halalkan apa haram dan sebaliknya
Hanya meratap nasib pada sekeliling hamparan laut biru
Seumpama disamping ada harimau memandang
Sempurna sudah penderitaan menghampiri
Disaat sesak lambung melilit hanya ikan berenang-renang riang
Tak terpikir dia riang serasa dia ingin dimakan segera
Hey.. bukankan ada seutas kain ditubuh
Anggap saja kain itu jaring
Masihkah ada daya
Sepatah peribahasa
Tiada daya tiada upaya tiada asa
Saat diantara badai datang
Terombang ambing dilautan
Tapi hikmahnya apa nan dilihat sebuah badai nan indah
Tak semua orang dapat melihatnya
Tak ayal semua kembali pada kuasa-Nya
Apapun nan terjadi
Hanya Dia nan Maha Tahu apa terbaik
Bahkan disaat apapun jika  berpikir
Tak ada yang tak mungkin
Harapan kan selalu ada diantara manusia yang berpikir.

So much time

Sebuah ungkapan dipojokan hati
Seonggok pikiran hitam direlung kepala
Ketika napsu tak lagi ada
Nyanyian keroncong tak lagi menenangkan hati
Gerangan jantung tak lagi bersahabat
Terlalu banyak khayalan
Batasan sanggup hanya terlewati
Acuhkan kekuatan sebuah tujuan tak tentu
Hanya liputan amarah terenyuh diantara duka
Tak akan gunanya ketika sebuah catatan dibuka
Terpaku waktu seberapa banyak berpikir
Dituanya waktu hanya menjadi sebuah perkara
Perkara diadilkan tak usai
Perkara disimpan juga tak usang
Perkara dipendam malah menjadi beban
Menempel erat pada ujung kehidupan
Teman hati dan semangat  saatnya bangkit untuk kehidupan

Arti Sebuah Penyesalan

Tunjukkan benak angkuhmu
Ungkapkan isi ironimu
Disini kita menunggu apa ucapmu
Terongrong batin berkecamuk perih
Apa banggamu pada sebuah duniamu
Hanya sebongkah kejutan menanti langkahmu
Yaitu matimu.....
Apa arti tawamu
Apa arti kisahmu
Apa gumawa katamu
Apa tingkahmu nan menyanding lakumu
Tak kira kau menyolati hidupmu
Diantara kehadiran-Nya
Engkau hanya berkiblat ragu
Terbelalak matamu saat kenyataan didepanmu
Yaitu Saatmu....
Orang-orang teriak diantara kuman dipapar matanya
Diantara kebathilan nan sunyi diantara genggaman tangannya
Tapi hanyalah kegelisahan sesaat
Perolehkan ungkapan sombong
Seolah melakukan kebenaran
Apa yang kau banggakan dari sebuah kebencian
Nantikan dibelakangmu menunggu
Yaitu cemoohan terakhirmu....
Diantara bimbingan duniamu
Kicauan diantara pagimu
Pelukan diantara alammu
Damaikan diantara saudaramu
Kisahmu indah diujung waktumu
Diantara santunmu mengolah waktu
Dan sebuah akhir
Yaitu senyuman manis diwajahmu.....

Malam

Aku disini meraba gelap
Dalam hentakkan jantung diantara tak tentunya waktu
Tak seorang menegur kata
Apa terbawa hanya kepekaan jangkrik mengerik
Lencana lonceng sukma meronta
Rana hina malam hilang menyapa tanpa kata
Apakah bisu tak bisa berkata
                                                                           Wahai engkau malam          
Aku menunggumu pergi
Tanpa sapa kau datang tak seperti pagi
Nan datang dengan sapaan kokoan ayam
Sembari gilanya rasa gigil menggigil kelam
Menunggu sapuan mesra
Diantara rambut nan lusuh menunggu
Kejutan tangan lembut nan tak kunjung tiba
Dan hunian telah menua dengan cepatnya
Apa terduga kencana tak ada merasa
Lembutnya malam hanyalah harapan
Diantara gonggongan anjing
Ciuman angin malam merujuk keparu-paru
Tapi Tuhan Maha Adil
Malam tanpa cahaya
Hanya kalah dengan sebuah kokokan ayam
Malam pergi dengan sejengkal waktu ayam berkokok
Sembari terpejam
Terlelap selagi bisa
Sesungguhnya lelap adalah sebuah anugerah
hanya pikiran menggerutu bila tak lelap
Tapi kuasa Tuhan lebih membuat lelap
Apalah arti pikiran kita yang hanya tau sebongkah dunia
Dalam arti sebuah kehidupan
Hanya Tuhan yang tau tentang kebaikan setiap insan
Walaupun hanya melewati sebuah malam